Sabtu, 20 Desember 2014

Secret guardian : chapter 2 berikutnya

Hari hari sekolahku berjalan seperti biasa, mebosankan. Sekarang aku sudah kelas 2 Sma, kelasku di lantai 2 gedung sebelah kanan. Lumayan jenuh saat berjalan masuk kelas, soalnya banyak Iorong dan tangga yang menikung tak tentu arah. Yah, sekolahku seperti puzzle. Designnya seperti permainan get rich. Berkotak kotak sekelilingnya dan di tengah tempat menaruh dadu hidupmu.
Dan telah sampai lah perjalanan penuh deritaku menuju kelas paling berisik didunia fana. Bersiap memasuki derita baru, kelas 2e. Terdiri dari 25 murid,  7 laki-laki, 15 wanita, dan 3 trap. Tempat dudukku terletak di urutan ke 3 dekat cendela, sangat nyaman untuk melihat keluar gedung dan menembaki murid murid yang sedang berolah raga.
Aku sangat tidak bersyukur berada dikelas ini, karena sad duduk didepanku. Hei kau manusia badak, kenapa tak kau terjun saja dari himalaya lalu masuk hutan atau lari kepantai mengejar rangga. Ah sudahlah.
" selamat pagi zuben ", suara emak emak menyapaku. Aku tak menghiraukan.
" zuben!!! Ih, kamu ini. Zubennnn!!! SELAMAT PAGI!!!" Teriaknya di telingaku.
Aku sudah terbiasa dengan keadaan ini, dimana orang berteriak terhadapku, membentak dan akhirnya bilang. MATI SAJA KAU SANA.
yah, yah aku tahu. Tidak mungkin ada yang sampe bilang begitu sih.
" Zuben!" dia menarik earphone yang berada ditelingaku dengan paksa.
"Iya iya, selamat pagi. Bocah hutan ". Aku malas ngeladenin orang itu.
Orang itu terlihat memoncongkan bibirnya. Dengan rambut ponytail begitu sangat mirip dengan dessy duck, sungguh mirip.
" zuben, kau ingin mati?" mata sipit itu menggambarkan seekor naga siap menerkam kelinci kecil.
" iya, iya maaf. Selamat pagi neng puji. "
" pake senyum!!!" hentaknya.
Terpaksaku lekukan bibir perawan ini atas kehendaknya.

1 komentar: